QATH’I DAN ZHANNI , AL-QUR’AN DAN AL-SUNNAH, SERTA PERAN AKAL DALAM MENGINTERPRETASIKAN NAS
Keywords:
Qath’i, Zhanni, Al-Qur’an, Al-Sunnah, Peran Akal, Interpretasi Nas, Ushul FiqihAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep qath’i dan zhanni dalam Al-Qur’an dan Al-Sunnah serta mengeksplorasi peran akal dalam memahami dan menginterpretasikan nas. Qath’i merujuk pada teks yang memiliki kepastian makna dan kandungan, sedangkan zhanni mengacu pada teks yang mengandung kemungkinan makna ganda atau memerlukan interpretasi lebih lanjut. Kajian ini juga membahas bagaimana akal digunakan sebagai alat bantu untuk memahami konteks, maksud, dan relevansi nas dalam kehidupan kontemporer. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis teks terhadap sumber-sumber utama dalam ushul fiqih dan tafsir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teks qath’i bersifat mutlak dan tidak memerlukan interpretasi yang kompleks, sementara teks zhanni menuntut peran akal untuk memahami konteks, baik melalui pendekatan bahasa, sejarah, maupun sosial. Akal berfungsi sebagai instrumen untuk menyeimbangkan antara teks yang bersifat tetap (tsawabit) dan kebutuhan umat yang dinamis (mutaghayyirat). Al-Qur’an sebagai kalam Allah, tidak terdapat perbedaan pendapat di kalangan umat Islam menyangkut kebenaran sumbernya, yaitu dari Allah Swt. Juga umat Islam mempunyai keyakinan yang sama bahwa redaksi ayat-ayat al-Qur’an yang terhimpun dalam Mushaf adalah sama tanpa sedikit pun perbedaan dengan yang diterima oleh Nabi Muhammad Swa. dari Allah Swt. melalui Malaikat Jibril. Kesimpulannya, pemahaman terhadap qath’i dan zhanni serta optimalisasi peran akal dalam interpretasi nas merupakan kunci untuk menghasilkan pemahaman yang moderat dan relevan dengan perkembangan zaman tanpa menyimpang dari prinsip-prinsip syariat. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam wacana ushul fiqih dan studi tafsir, terutama dalam menghadapi tantangan globalisasi dan pluralisme.